Wednesday, March 26, 2008

GKR Hemas Reuni Juga

Siapakah tidak mengenal sosok Ibu Gusti Kanjeng Ratu Hemas, ya… beliau adalah istri Sultan Hamengku Buwono X, rupanya beliau juga Alumnus SMAN 24 Angkatan 70. Pada Reuni Akbar 4 Dekade SMAN 24 beliau hadir juga, penulis sendiri tidak menyangka Ibu Ratu Hemas ada di tengah-tengah Para Alumnus yang tengah ber reuni ria, disamping itu perhatian memang terpusat ke sosok Ibu Negara, Ibu Ani Yudoyono, sehingga sosok Ibu Ratu Hemas tenggelam. Namun teman-teman mengajak saya untuk mengambil foto bersama Ibu Ratu Hemas, baru saya ‘ngeh’ ternyata beliau hadir.

Teman-teman tidak mau ketinggalan dengan momen langka ini, selagi Ibu Ani Yudoyono bersilaturahmi dengan Para Guru, teman-teman ramai-ramai bersalaman dan berfoto bersama dengan Ibu Ratu Hemas.



Ibu Ratu Hemas lahir pada 31 Oktober 1952, mempunyai 4 putri yaitu GRAJ Nurmalita Sari, GRAJ Nurma Gupita, GRAJ Nurkamnari Dewi, GRAJ Nurabra Juwita, GRAJ Nur Astuti Wijareni, beliau juga anggota DPRD DI Yogyakarta dan pernah menjadi anggota MPR periode 1997-1999.

Kesan sangat bersahaja melekat pada sosol Ibu Ratu Hemas, pada Reuni Akbar SMAN 24 disamping Ibu Negara, Ibu Ratu Hemas mencuri perhatian Para Alumnus untuk bersalaman. Kalau Ibu Negara tentunya didampingi oleh para ajudannya, sedangkan Ibu Ratu Hemas benar-benar tidak ada ajudan, sehingga Para Alumnus leluasa bersalaman dan berfoto dengan beliau.Ada yang menarik pada saat Sri Sultan Hamengku Buwono diwawancarai oleh Andy F. Noya pada acara Kick Andy di Metro TV, walaupun belum mendapatkan anak Putra dari Ibu Ratu Hemas, beliau tidak mau mencari Istri kedua atau berpoligami, walaupun sebagai Raja beliau berhak, jawabannya adalah tidak mau menyakiti hati Istri dan anak-anaknya. Mungkin ketetapan beliau dapat ditiru oleh Kaum Pria (lihat juga pada http://www.kickandy.com/topik.asp?id=100).
Untuk melihat Foto-foto Reuni Akbar, klik disini.

Tuesday, March 25, 2008

Ketika Ibu Presiden Reuni...........

Cuplikan dari tulisan pada http://www.kompas.com/
Minggu, 23 Maret 2008 14:19 WIB
JAKARTA, MINGGU - Layaknya, reuni adalah ajang temu kangen dengan teman-teman masa sekolah yang dikemas dalam acara informal guna membangkitkan nostalgia. Namun, reuni akbar SMA 24 Jakarta angkatan 1967-2007 yang satu ini menjadi lain karena kehadiran salah satu alumnusnya yang kini menjadi figur penting di negara ini, Ani Yudhoyono.

Acara reuni di Auditorium Gedung Perusahaan Listrik Negara (PLN), Jakarta, Minggu (23/3) itu, baru dimulai setelah semua peserta reuni duduk rapi di dalam Auditorium dan baru resmi dibuka setelah kedatangan Ani pada pukul 09.05 WIB. Peserta reuni yang diminta berdiri saat Ani memasuki ruang, menyambut kedatangan Ibu Negara yang mengenakan setelan kebaya dan kain coklat itu dengan gemuruh tepuk tangan.

Setelah Ani sampai di jejeran kursi terdepan, hadirin tidak dipersilakan duduk kembali, melainkan pembawa acara meminta mereka untuk menyanyikan Indonesia Raya. Lagu kebangsaan itu pun berkumandang dari mulut sekitar 1000 alumnus SMA 24 Jakarta yang mayoritas hadir mengenakan pakaian batik dan kebaya itu.

Seperti acara-acara resmi kenegaraan, usai lagu kebangsaan dinyanyikan, acara dilanjutkan dengan sambutan demi sambutan. Sambutan pertama disampaikan oleh Ketua Panitia reuni akbar SMA 24 Jakarta dari angkatan ’69, Nanang Komara, yang mengatakan tema reuni yang baru pertama kali diselenggarakan itu adalah "Alumni 24 Peduli", yang menekankan agar pertemuan yang mempertemukan 40 angkatan di SMA 24 Jakarta itu dapat menjadi ajang untuk peduli terhadap sesama.

Bersesuaian dengan tema, alumni SMA 24 itu tidak hanya menggelar acara makan-makan dan temu kangen dalam reuninya, tetapi juga mengadakan kegiatan menanam pohon di Cibubur dan juga melaksanakan sunatan massal.

Sambutan dilanjuti oleh Kepala Sekolah SMA 24, perwakilan guru, dan perwakilan alumni yang seharusnya disampaikan oleh Ani Yudhoyono yang lulusan tahun 1971 dari sekolah di kawasan Senayan, Jakarta, itu.

Dengan alasan baru kembali dari mendampingi Presiden dalam lawatan ke mancanegara selama 10 hari, Ani urung memberi sambutan dan digantikan oleh adiknya, Mastuti Rahayu, yang juga alumni SMA 24 dan berusia satu tahun lebih muda darinya.

Mastuti dalam sambutannya menyampaikan pesan-pesan Ani Yudhoyono. Setidaknya ada tiga pesan yang disampaikan oleh Ani melalui suara adiknya, di antaranya pesan yang sedang menjadi trend pemerintah saat ini, yaitu mengimbau gerakan tanam pohon untuk memerangi efek pemanasan global.

Menyambut tema reuni, Ani pun dalam pesannya menyampaikan agar para alumni SMA 24 selalu peduli terhadap sesama, dan agar para alumni cepat tanggap serta peka terhadap lingkungan masyarakat terdekat yang sedang mengalami kesulitan.

Usai sambutan demi sambutan, panitia reuni menyediakan sesi atribut khusus bagi Ani melalui "slide show" di panggung yang menggambarkan kegiatan-kegiatan pemilik nama Kristiani Herawati itu sebagai Ibu Negara.

Alumni SMA 24 pun menyampaikan kebanggaannya memiliki alumni seperti Ani yang terlihat cerah sepanjang acara. Kebanggaan itu yang nampaknya membuat mereka rela bertemu kangen dengan dikelilingi anggota Pasukan Pengamanan Presiden, polisi, dan pemeriksaan pengamanan yang ketat. (ANT)
Untuk melihat foto-foto pada Reuni Akbar SMAN 24, klik disini

Reuni Akbar 4 Dekade SMAN 24

Bertempat di Auditorium PLN di Jl. Trunojoyo Kebayoran Baru, pada hari Minggu tanggal 23 Maret 2008 diselenggarakan Reuni Akbar SMAN 24 Jakarta. Seluruh Alumnus SMAN 24 dari Angkatan 1967 sampai dengan 2007 berkumpul di Auditorium tersebut, oleh sebab itu acara tersebut dinamakan juga Reuni Akbar 4 Dekade 1967-2007. Reuni Akbar ini bertemakan Alumni SMAN 24 Peduli. Hadir pada Reuni Akbar ini Ibu Negara, Ibu Ani Yudoyono yang merupakan Alumni SMAN 24 Angkatan 1970, bukan hanya Ibu Ani Yudoyono sebagai Alumnus SMAN 24, ketiga putri Almarhum Sarwo Edhie merupakan Alumnus SMAN 24.

Karena hadirnya Ibu Negara, maka tingkat keamanan serta protokelernya adalah mengikuti Standar Istana Negara, sejak malam hari sudah berjaga-jaga pasukan Paswanpres di sekitar Gedung PLN Trunojoyo tersebut, dan para Alumnus harus hadir sebelum jam 09.00 pagi, karena Ibu Negara akan tiba di tempat penyelenggaraan pada jam 09.00, apabila para Alumnus datang melewati jam 09.00 maka tidak boleh masuk Auditorium di Lantai 3, namun dikumpulkan di Lantai Dasar dan Lantai 2, dimana Lantai 2 merupakan tempat diadakannya Bazaar dan Pameran serta lokasi Foto Bersama.

Tata Tertib sudah tercantum pada lampiran Undangan yang diberikan, sehingga seluruh Alumnus bisa menyesuaikan diri, karenanya seminggu sebelumnya undangan sudah dibagikan secara tersentralisir di Put-put Golf Senayan, dan apabila belum ada yang mengambilnya maka menjadi tugas koordinator di setiap Angkatan. Harijati Sulistiari atau yang kita dikenal Aie menjadi kordinator penghubung Angkatan 78/79, dia memberitahukan kepada teman-teman se angkatannya melalui SMS untuk mengambil Undangan pada hari Sabtu 22 Maret 2008 di Gedung PLN Trunojoyo. Sampai dengan Siang hari masih ada yang belum mengambil undangan.
Namun patut bersyukur teman-teman Angkatan 78/79 banyak juga yang hadir, mengingat jumlah kursi yang terbatas, terpaksa mengambil inisiatif untuk mem blok beberapa kursi agar teman-teman Angkatan 78/79 bisa kebagian kursi, itupun masih ada kursi yang diambil oleh Angkatan lain, sehingga beberapa teman duduknya terpencar-pencar.

Acara dimulai pada jam 09.00, setelah Ibu Ani Yudoyono tiba di Auditorium, sebelumnya penulis dan Eko Agus melihat seseorang yang mirip dengan Ibu Ani Yudoyono sehingga kami mengira beliau sudah datang, belakangan baru diketahui adalah adiknya Ibu Ani Yudoyono.

Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, kemudian diisi oleh beberapa sambutan yaitu dari Kepala Sekolah SMAN 24, Wakil Para Guru dan Mantan Guru dan wakil Alumnus SMAN 24. Seharusnya yang menyampaikan Sambutan Wakil Alumnus adalah Ibu Ani Yudoyono, namun digantikan oleh Ibu Tuti, Adik Ibu Ani yang merupakan Alumnus Angkatan 72, karena Ibu Ani dalam kondisi kurang begitu baik sebab baru kembali mendampingi Bapak Presiden SBY dari kunjungan mancanegara.

Kepala Sekolah SMAN 24 dalam sambutannya menyampaikan kekhawatirannya riuhnya jalan di sekitar SMAN 24 yang berdampak kepada kegiatan belajar mengajar di SMAN 24. Memang sejak adanya gedung SMAN 24 yang dipindahkan dari lokasi belakang Komdak (sekarang SCBD) ke Lapangan Tembak Senayan, lokasinya berdekatan dengan Rel Kereta Api. Dan saat ini sudah dikelilingi oleh Jalan besar yaitu jalan antara Lapangan Tembak Senayan ke Pal Merah dan Arteri Pondok Indah, mungkin pada tahun ini akan hadir Monorel yang melintas di depan SMAN 24, sehingga perlu dipertimbangkan untuk pemindahan lokasi SMAN 24 tersebut.

Ibu Tuti yang mewakili Para Alumnus SMAN 24, menyampaikan berbagai kegiatan Reuni Akbar SMAN 24 antara lain Peduli Lingkungan dan Global Warwing dengan menanam berbagai pohon-pohonan dan diserahkan kepada Pemda DKI Jaya, serta bantuan terhadap para Guru dan Mantan Guru, bantuan kepada Para Siswa-Siswi yang tidak mampu serta bantuan terhadap Bencana Banjir di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Sebelum acara dimulai, terlihat para Alumnus saling kangen-kangenan, dan setiap angkatan berciri khusus, seperti untuk Angkatan 78/79 memakai Pin Angkatan 79, dan Angkatan lainnya ada yang memakai seragam Kaos Polo, ada yang berwarna sama, dan ada yang memakai Syal atau Selendang yang seragam. Pada saat Reuni Angkatan 78/79 di Safari Cafe sudah disampaikan untuk memakai warna yang sama yaitu atasan Putih dan bawahan Jeans, namun karena peraturan/tata tertib tidak boleh memakai Kaos tidak berkerah dan bawahan Jeans menyebabkan teman-teman menjadi ragu-ragu, termasuk penulis memakai Batik berwarna merah.

Para Alumnus berkangen ria dengan Para Guru, seperti Pak Suparman, Guru Menggambar, Bapak Harri dan lain-lainnya, mereka mungkin sudah tidak ingat lagi karena sudah begitu banyak muridnya, namun diantara mereka masih ada yang mengenal siswa nya, mungkin karena menonjol dalam pelajarannya atau siswa yang paling nakal yang paling gampang diingat.

Tidak disangka-sangka Bapak Presiden Susilo Bambang Yudoyono hadir di tengah-tengah para Alumnus, karena beliau menjemput Ibu Ani untuk acara lainnya. Kehadiran Bapak Presiden dielu-elukan oleh Para Alumnus, dan beliau berkesempatan untuk menyampaikan sambutan. Tidak lama setelah beliau menyampaikan sambutan langsung meninggalkan tempat.

Acara dilanjutkan setelah Para Alumnus menikmati berbagai hidangan siang di lantai Dasar, yaitu Foto bersama setiap Angkatan di Lantai 2 dimana disana terdapat Bazaar dan Pameran, dan acara hiburan yang diisi dari Para Alumnus di setiap angkatan dan Para Guru.
Teman-teman Angkatan 78/79 tidak ketinggalan juga mengisi panggung bersama-sama dengan menyanyikan lagu Bis Sekolah karya dari Koes Bersaudara dan juga Terajana karya dari Rhoma Irama. Walaupun tidak ada persiapan, dan benar-benar ’mendadak dangdut’ namun dapat membuat suasana heboh.

Demikian juga pada saat menunggu untuk Foto bersama, semuanya jadi ketemu di ruangan sebelah ruang untuk Foto Bersama, yang tadinya terpisah-pisah duduknya namun di ruangan itu jadi ngumpul semua dan melepas kekangenan walaupun beberapa ada yang yang sudah pulang.

Mudah-mudahan Reuni Akbar ini merupakan titik awal dari kebersamaan Para Alumnus, dimana akan dibuatkan Badan Alumni dalam bentuk Yayasan sehingga segala kegiatan dari Para Alumnus dapat berjalan dengan baik. Khususnya untuk Angkatan 78/79, teman-teman sangat berharap adanya acara Reuni kembali dengan suasana Outdoor, misalkan saja dengan kegiatan Tea Walk, Jogging bersama dan bentuk lainnya. Dengan adanya Pengurus Alumni SMAN 24 Angkatan 78/79 maka segala kegiatan dapat terwujud.
Untuk melihat Foto-foto Reuni Akbar SMAN 24, klik disini.

Friday, March 14, 2008

Temu Kangen di Safari Cafe

Alumnus SMAN 24 Angkatan 78/79 kembali ber ’Temu Kangen’ di Safari Cafe, Jl. KH. Ahmad Dahlan (Depan Lab School), ini merupakan acara Reuni setelah 2 tahun tidak Reuni. Ada sekitar 60 orang mantan Siswa IPA dan IPS berkesempatan hadir pada Reuni ini. ”Acara Temu Kangen ini disamping merupakan menjalin silaturahmi juga merupakan Sosialisasi Reuni Akbar SMAN 24 yang diadakan pada bulan depan tepatnya 23 Maret 2008” ujar Dodi Trianto, penggagas Temu Kangen ini.
Walaupun tidak sampai setengah dari jumlah mantan Siswa-siswi SMAN 24 Angkatan 24 yang hadir, namun Reuni ini cukup heboh. Apalagi diselingi dengan acara berjoget bersama, ber ‘poco-poco’ dan bernyanyi bersama. Ada kejutan-kejutan baru pada Reuni kali ini, Devi Ria yang dulunya pendiam ternyata punya bakat bernyanyi, Tjahjo Sasongko ternyata punya suara Bariton yang cukup merdu.
”Reuni ini bukan saja kita saling kangen-kangenan tetapi dapat dimanfaatkan untuk membuka hubungan bisnis, dan ada baiknya acara Reuni diadakan minimal setahun sekali tetapi diupayakan secara rutin diisi dengan berbagai kegiatan” ujar Saiful, yang juga diangkat sebagai Ketua Pengurus Alumni SMAN 24 Angkatan 78/79.
Para Alumnus juga berbagi pengalaman yang mengesankan pada saat masih sebagai Siswa-siswi dahulu, ternyata ingatannya masih kuat, pdahal umur sudah hampir kepala 5 dan diantara Alumnus ada sudah punya cucu. Disamping itu membuka foto-foto lama waktu masih SMA dulu yang dihimpun oleh Dodi Trianto dan Agus Triatmojo.
”Banyak juga Teman yang ingin datang tetapi berada di luar Jakarta, seperti Fitriyati Abdis atau Ipit yang sekarang tinggal di Medan pengen sekali hadir, demikian juga Deddy Yamin yang berada di Sidoarjo mengejar pesawat untuk hadir pada acara ini namun baru tiba di Jakarta sore hari”, demikian dijelaskan Saiful. Mudah-mudahan pada acara Reuni mendatang dapat hadir dengan acara yang lebih heboh lagi.
Tidak terasa sudah hampir 4 jam saling kangen-kangenan, saat ditutup dengan bersama menyanyikan lagu Kemesraan, masih saja yang datang, yaitu Irlinayanti atau Ina baru datang.
Pada ’Temu Kangen’ ini dibentuk lagi Pengurus Alumni SMAN 24 Angkatan 78/79 yang terdiri dari :

Ketua : Saiful Rizal
Wakil Ketua : Dodi Trianto
Sekretariat :
Wakil Sekretariat :
Bendahara :

Dengan pembentukan pengurus maka diharapkan kegiatan Alumni akan berjalan rutin kembali, sehingga tali silaturahmi antar Alumnus dapat tetap terjaga.
Untuk melihat Foto-foto, klik disini