Wah.... saya kapok untuk mengatakan yang memancing hal-hal yang tidak baik, seperti waktu bulan April kemarin, saya mengatakan April itu April Mop atau bulan yang ditakuti oleh orang-orang yang percaya, eh... koq sepertinya percaya gak percaya ya...! Ada saja yang terjadi pada bulan April, seperti di penghujung April 2008 Susianita meninggal dunia. Namun gak boleh ya percaya sama hal yang demikian, percayalah bahwa jalan hidup manusia memang ada yang mengaturnya, yaitu Tuhan, sehingga kita serahkan kepada Tuhan semata.
Bagaimana dengan bulan Mei, Agus Ringgo di sebuah iklan rokok menyebutkan mau nikah di bulan Mei, eh.... gak taunya Maybe Yes Maybe No. Yang jelas yang berulang tahun di bulan Mei sudah pasti di bulan Mei ya... tidak asumsi.
Yang lahir di bulan Mei berada di rasi Taurus dan Gemini, awal Mei diperingati Mayday yaitu hari Buruh Internasional, kemudian 2 Mei diperingati Hari Pendidikan Nasional, 20 Mei hari Kebangkitan Nasional dimana tahun 2008 ini memperingati 100 tahun Kebangkitan Nasional yang merupakan tema dari Visit Indonesia Year 2008, dan 21 Mei adalah tumbangnya 32 tahun Orde baru berkuasa dimana pada tanggal tersebut Bapak HM Soeharto mengundurkan diri sebagai Presiden yang digantikan oleh Bapak BJ Habibie.
Saya jadi ingat suatu jokes mengenai Pemerintahan Habibie, dimana Bapak Abdul Latief itu tidak termasuk kedalam jajaran Kabinetnya Habibie, mengapa demikian ...! Jawabannya ternyata disebabkan yang mimpin Pak Habibie (baca : paha bibi) bukan Pak Hadeasy (baca: paha deasy), sebab saat itu beliau sedang digosipkan ada affair dengan Deasy Ratnasari, Oalaa.................
Siapa saja yang berhari jadi di bulan Mei, sesuai dengan data saya yang sudah terkumpul (mungkin masih ada, mohon diinfokan) yaitu :
1 Mei : Daryanto
9 Mei : Marwatty Koesoema
10 Mei : Amir
18 Mei : Wenny Puspasari Awaluddin
21 Mei : T. Saiful Rizal
22 Mei : Tjahjo Sasongko
28 Mei : Sri Hendrawati (Wenny)
28 Mei : Sulastri
So.... bagi yang berulang tahun, selamat ulang tahun, semoga usia yang semakin bertambah akan semakin membawa keberkahan, dan senantiasa diberikan kesehatan lahir dan batin, dilindungi Tuhan yang Maha Kuasa, serta di curahkan Rahmat dan Karunia Nya, dan tentunya sukses terus dalam menata karir.
SMA Negeri 24 Jakarta Angkatan 1979
Forum komunikasi Para Alumnus SMA Negeri 24 Angkatan 1978/1979
Friday, May 2, 2008
Wednesday, April 30, 2008
Selamat Jalan Susianita Hastanti
Memang kehidupan merupakan misteri Illahi (mengutip lagu Ari Lasso dalam lagu Misteri Illahi), kita masih bisa bertemu untuk berkangen-kangen di Safari Café pada 23 Februari 2008 yang lalu, ternyata salah satu dari yang hadir telah meninggalkan kita semua menuju keabadian. Dialah Susianita Hastanti yang meninggal dunia tepat 3 hari setelah Ulang Tahunnya pada 29 April 2006 jam 18.30 WIB di RS Fatmawati Jakarta.
Pada Temu Kangen tersebut, rekan Sri Hendrawati atau Wenny (yang tidak kacamata lagi) kebetulan juga berprofesi Dokter menyampaikan informasi sakit yang diderita oleh Susianita yaitu menderita Kanker Kelenjar Getah Bening.
Saat saya di mobil jenazah mengantarkan Jenazah Susianita ke TPU Malaka Pondok Kelapa, Bapak disebelah saya bercerita bahwa Susianita itu orangnya bandel tidak mau ke dokter, apabila sakit hanya diobati dengan minum jamu, hingga saat menderita kanker pun Susi tidak ke Dokter Spesialis.
Berkat Wenny lah yang mengajak untuk memeriksa kadar atau stadiumnya, akhirnya Susianita mau melakukan biopsi untuk mengetahui sejauh mana kadar ganasnya Kanker yang diderita. Dan benar saja ternyata kadar stadiumnya sudah tinggi dan pada saat Susianita masuk UGD, Wenny menebutkan istilah medis ‘dubia ad malam’ yakni kecil kemungkinan untuk sembuh kembali sediakala, hanya Tuhanlah yang mengijinkan untuk sembuh, berarti secara medis memang sudah tidak bisa diharapkan untuk bisa kembali sembuh.
Semula direncanakan pada hari ulang tahunnya tanggal 26 April 2008 (Inna juga sama ulang tahunnya) untuk berkunjung ke rumah Susianita di Perumahan Jatinegara Baru Taman Ayun III No. 9 Penggilingan Cakung, memberikan bantuan untuk pengobatannya yang dikumpulkan saat Reuni Akbar 23 Maret 2008 yang lalu, namun ternyata kondisi Susianita sudah sangat lemah, dimana dia jatuh di kamar mandi yang menyebabkan keningnya luka dan harus di jahit dengan beberapa jahitan. Akhirnya rencana tersebut dibatalkan dan direncanakan hanya dnegan beberapa orang saja yang akan berkunjung pada hari Minggu 27 April 2008
Namun memang sudah dikehendaki Tuhan, pada Sabtu siang 26 April 2008 (pas di hari ulang tahunnya), Susianita tidak tersadarkan diri yang akhirnya dibawa ke RS Fatmawati. Akhirnya saya, Wenny dan Aie dapat menjenguknya pada Minggu pagi di UGD RS Fatmawati, dan benar saja, saya tidak dapat mengenali lagi karena kondisi tubuhnya yang sangat kurus dan tulang pipinya terlihat jelas. Untung saja Susianita masih bisa mengenali saya. Melalui Abang Iparnya, Bapak Monang Siahaan, bantuan dari teman-teman diberikan oleh Aie.
Seperti pembicaran saya dengan Inna pada saat melihat jenazah Susianita di RS Fatmawati sesaat setelah menghembuskan nafas terakhirnya, Inna penasaran mukanya Susianita itu aslinya seperti apa ya! Saya sampaikan kemungkinan Erwanto yang mengambil foto satu persatu yang hadir pada Temu Kangen di Safari Garden menyimpan fotonya.
Fitriyati Abdis (Ipit) yang tinggal di Medan melalui SMS mengenang masa kecilnya bersama Susianita dimana rumahnya sangat dekat dengan Susianita dan dari sejak TK, SD, SMP dan SMA selalu di sekolah yang sama. Ipit juga sangat dekat dengan keluarganya hingga dia sangat menyesal tidak dapat menemani Susianita di akhir hayatnya.
Selamat jalan sahabatku Susianita, saat suka maupun duka bersamamu selalu kami kenang selalu sepanjang masa. Semoga engkau tenang dan bahagia di alam keabadianmu, melepas segala beban di dunia yang fana ini dan bahagia di sisi Allah SWT.
Untuk melihat foto-foto saat pemakaman Susianita, dapat di klik disini.
Pada Temu Kangen tersebut, rekan Sri Hendrawati atau Wenny (yang tidak kacamata lagi) kebetulan juga berprofesi Dokter menyampaikan informasi sakit yang diderita oleh Susianita yaitu menderita Kanker Kelenjar Getah Bening.
Saat saya di mobil jenazah mengantarkan Jenazah Susianita ke TPU Malaka Pondok Kelapa, Bapak disebelah saya bercerita bahwa Susianita itu orangnya bandel tidak mau ke dokter, apabila sakit hanya diobati dengan minum jamu, hingga saat menderita kanker pun Susi tidak ke Dokter Spesialis.
Berkat Wenny lah yang mengajak untuk memeriksa kadar atau stadiumnya, akhirnya Susianita mau melakukan biopsi untuk mengetahui sejauh mana kadar ganasnya Kanker yang diderita. Dan benar saja ternyata kadar stadiumnya sudah tinggi dan pada saat Susianita masuk UGD, Wenny menebutkan istilah medis ‘dubia ad malam’ yakni kecil kemungkinan untuk sembuh kembali sediakala, hanya Tuhanlah yang mengijinkan untuk sembuh, berarti secara medis memang sudah tidak bisa diharapkan untuk bisa kembali sembuh.
Semula direncanakan pada hari ulang tahunnya tanggal 26 April 2008 (Inna juga sama ulang tahunnya) untuk berkunjung ke rumah Susianita di Perumahan Jatinegara Baru Taman Ayun III No. 9 Penggilingan Cakung, memberikan bantuan untuk pengobatannya yang dikumpulkan saat Reuni Akbar 23 Maret 2008 yang lalu, namun ternyata kondisi Susianita sudah sangat lemah, dimana dia jatuh di kamar mandi yang menyebabkan keningnya luka dan harus di jahit dengan beberapa jahitan. Akhirnya rencana tersebut dibatalkan dan direncanakan hanya dnegan beberapa orang saja yang akan berkunjung pada hari Minggu 27 April 2008
Namun memang sudah dikehendaki Tuhan, pada Sabtu siang 26 April 2008 (pas di hari ulang tahunnya), Susianita tidak tersadarkan diri yang akhirnya dibawa ke RS Fatmawati. Akhirnya saya, Wenny dan Aie dapat menjenguknya pada Minggu pagi di UGD RS Fatmawati, dan benar saja, saya tidak dapat mengenali lagi karena kondisi tubuhnya yang sangat kurus dan tulang pipinya terlihat jelas. Untung saja Susianita masih bisa mengenali saya. Melalui Abang Iparnya, Bapak Monang Siahaan, bantuan dari teman-teman diberikan oleh Aie.
Seperti pembicaran saya dengan Inna pada saat melihat jenazah Susianita di RS Fatmawati sesaat setelah menghembuskan nafas terakhirnya, Inna penasaran mukanya Susianita itu aslinya seperti apa ya! Saya sampaikan kemungkinan Erwanto yang mengambil foto satu persatu yang hadir pada Temu Kangen di Safari Garden menyimpan fotonya.
Fitriyati Abdis (Ipit) yang tinggal di Medan melalui SMS mengenang masa kecilnya bersama Susianita dimana rumahnya sangat dekat dengan Susianita dan dari sejak TK, SD, SMP dan SMA selalu di sekolah yang sama. Ipit juga sangat dekat dengan keluarganya hingga dia sangat menyesal tidak dapat menemani Susianita di akhir hayatnya.
Selamat jalan sahabatku Susianita, saat suka maupun duka bersamamu selalu kami kenang selalu sepanjang masa. Semoga engkau tenang dan bahagia di alam keabadianmu, melepas segala beban di dunia yang fana ini dan bahagia di sisi Allah SWT.
Untuk melihat foto-foto saat pemakaman Susianita, dapat di klik disini.
Friday, April 11, 2008
Who's Happiest on April
Bagi sebagian orang percaya bahwa April itu bulan sial, setiap tanggal 1 April mereka berhati-hati malah lebih parahnya mereka tidak mau keluar rumah. What happened with April? Kasihan kan yang berulang tahun di bulan April.
Nah... sebenarnya itu tujuan tulisan saya ini, teman-teman kita yang berbahagia merayakan hari kelahirannya pada bulan April ini adalah sebagai berikut :
6 April : Erwan Bambang Arismunandar & Erwin Bambang Arismunandar
11 April : Edi Perwiranto a.k.a Edi Bogel (perlu konfirmasi lagi)
12 April : Nurhami atau dipanggil Ami
13 April : Fitriyati Abdis atau dipanggil Ipit
26 April : Roedhiantina Legawati atau dipanggil Inna
26 April : Susianita Hastanti
Sebenarnya mungkin saja masih ada yang berupang tahun di bulan April, namun karena belum semuanya data yang masuk sehingga saya baru ada nama-nama diatas.
Anyway, selamat ulang tahun bagi teman-teman yang berulang tahun di bulan April, semoga panjang umur, dan semoga senantiasa diberikan kesehatan oleh Tuhan yang Kuasa dan senantiasa dalam lindungan Nya serta Sukses selalu.
Nah... sebenarnya itu tujuan tulisan saya ini, teman-teman kita yang berbahagia merayakan hari kelahirannya pada bulan April ini adalah sebagai berikut :
6 April : Erwan Bambang Arismunandar & Erwin Bambang Arismunandar
11 April : Edi Perwiranto a.k.a Edi Bogel (perlu konfirmasi lagi)
12 April : Nurhami atau dipanggil Ami
13 April : Fitriyati Abdis atau dipanggil Ipit
26 April : Roedhiantina Legawati atau dipanggil Inna
26 April : Susianita Hastanti
Sebenarnya mungkin saja masih ada yang berupang tahun di bulan April, namun karena belum semuanya data yang masuk sehingga saya baru ada nama-nama diatas.
Anyway, selamat ulang tahun bagi teman-teman yang berulang tahun di bulan April, semoga panjang umur, dan semoga senantiasa diberikan kesehatan oleh Tuhan yang Kuasa dan senantiasa dalam lindungan Nya serta Sukses selalu.
Wednesday, March 26, 2008
GKR Hemas Reuni Juga
Siapakah tidak mengenal sosok Ibu Gusti Kanjeng Ratu Hemas, ya… beliau adalah istri Sultan Hamengku Buwono X, rupanya beliau juga Alumnus SMAN 24 Angkatan 70. Pada Reuni Akbar 4 Dekade SMAN 24 beliau hadir juga, penulis sendiri tidak menyangka Ibu Ratu Hemas ada di tengah-tengah Para Alumnus yang tengah ber reuni ria, disamping itu perhatian memang terpusat ke sosok Ibu Negara, Ibu Ani Yudoyono, sehingga sosok Ibu Ratu Hemas tenggelam. Namun teman-teman mengajak saya untuk mengambil foto bersama Ibu Ratu Hemas, baru saya ‘ngeh’ ternyata beliau hadir.
Teman-teman tidak mau ketinggalan dengan momen langka ini, selagi Ibu Ani Yudoyono bersilaturahmi dengan Para Guru, teman-teman ramai-ramai bersalaman dan berfoto bersama dengan Ibu Ratu Hemas.
Ibu Ratu Hemas lahir pada 31 Oktober 1952, mempunyai 4 putri yaitu GRAJ Nurmalita Sari, GRAJ Nurma Gupita, GRAJ Nurkamnari Dewi, GRAJ Nurabra Juwita, GRAJ Nur Astuti Wijareni, beliau juga anggota DPRD DI Yogyakarta dan pernah menjadi anggota MPR periode 1997-1999.
Kesan sangat bersahaja melekat pada sosol Ibu Ratu Hemas, pada Reuni Akbar SMAN 24 disamping Ibu Negara, Ibu Ratu Hemas mencuri perhatian Para Alumnus untuk bersalaman. Kalau Ibu Negara tentunya didampingi oleh para ajudannya, sedangkan Ibu Ratu Hemas benar-benar tidak ada ajudan, sehingga Para Alumnus leluasa bersalaman dan berfoto dengan beliau.Ada yang menarik pada saat Sri Sultan Hamengku Buwono diwawancarai oleh Andy F. Noya pada acara Kick Andy di Metro TV, walaupun belum mendapatkan anak Putra dari Ibu Ratu Hemas, beliau tidak mau mencari Istri kedua atau berpoligami, walaupun sebagai Raja beliau berhak, jawabannya adalah tidak mau menyakiti hati Istri dan anak-anaknya. Mungkin ketetapan beliau dapat ditiru oleh Kaum Pria (lihat juga pada http://www.kickandy.com/topik.asp?id=100).
Untuk melihat Foto-foto Reuni Akbar, klik disini.
Tuesday, March 25, 2008
Ketika Ibu Presiden Reuni...........
Cuplikan dari tulisan pada http://www.kompas.com/
Minggu, 23 Maret 2008 14:19 WIB
JAKARTA, MINGGU - Layaknya, reuni adalah ajang temu kangen dengan teman-teman masa sekolah yang dikemas dalam acara informal guna membangkitkan nostalgia. Namun, reuni akbar SMA 24 Jakarta angkatan 1967-2007 yang satu ini menjadi lain karena kehadiran salah satu alumnusnya yang kini menjadi figur penting di negara ini, Ani Yudhoyono.
Acara reuni di Auditorium Gedung Perusahaan Listrik Negara (PLN), Jakarta, Minggu (23/3) itu, baru dimulai setelah semua peserta reuni duduk rapi di dalam Auditorium dan baru resmi dibuka setelah kedatangan Ani pada pukul 09.05 WIB. Peserta reuni yang diminta berdiri saat Ani memasuki ruang, menyambut kedatangan Ibu Negara yang mengenakan setelan kebaya dan kain coklat itu dengan gemuruh tepuk tangan.
Setelah Ani sampai di jejeran kursi terdepan, hadirin tidak dipersilakan duduk kembali, melainkan pembawa acara meminta mereka untuk menyanyikan Indonesia Raya. Lagu kebangsaan itu pun berkumandang dari mulut sekitar 1000 alumnus SMA 24 Jakarta yang mayoritas hadir mengenakan pakaian batik dan kebaya itu.
Seperti acara-acara resmi kenegaraan, usai lagu kebangsaan dinyanyikan, acara dilanjutkan dengan sambutan demi sambutan. Sambutan pertama disampaikan oleh Ketua Panitia reuni akbar SMA 24 Jakarta dari angkatan ’69, Nanang Komara, yang mengatakan tema reuni yang baru pertama kali diselenggarakan itu adalah "Alumni 24 Peduli", yang menekankan agar pertemuan yang mempertemukan 40 angkatan di SMA 24 Jakarta itu dapat menjadi ajang untuk peduli terhadap sesama.
Bersesuaian dengan tema, alumni SMA 24 itu tidak hanya menggelar acara makan-makan dan temu kangen dalam reuninya, tetapi juga mengadakan kegiatan menanam pohon di Cibubur dan juga melaksanakan sunatan massal.
Sambutan dilanjuti oleh Kepala Sekolah SMA 24, perwakilan guru, dan perwakilan alumni yang seharusnya disampaikan oleh Ani Yudhoyono yang lulusan tahun 1971 dari sekolah di kawasan Senayan, Jakarta, itu.
Dengan alasan baru kembali dari mendampingi Presiden dalam lawatan ke mancanegara selama 10 hari, Ani urung memberi sambutan dan digantikan oleh adiknya, Mastuti Rahayu, yang juga alumni SMA 24 dan berusia satu tahun lebih muda darinya.
Mastuti dalam sambutannya menyampaikan pesan-pesan Ani Yudhoyono. Setidaknya ada tiga pesan yang disampaikan oleh Ani melalui suara adiknya, di antaranya pesan yang sedang menjadi trend pemerintah saat ini, yaitu mengimbau gerakan tanam pohon untuk memerangi efek pemanasan global.
Menyambut tema reuni, Ani pun dalam pesannya menyampaikan agar para alumni SMA 24 selalu peduli terhadap sesama, dan agar para alumni cepat tanggap serta peka terhadap lingkungan masyarakat terdekat yang sedang mengalami kesulitan.
Usai sambutan demi sambutan, panitia reuni menyediakan sesi atribut khusus bagi Ani melalui "slide show" di panggung yang menggambarkan kegiatan-kegiatan pemilik nama Kristiani Herawati itu sebagai Ibu Negara.
Alumni SMA 24 pun menyampaikan kebanggaannya memiliki alumni seperti Ani yang terlihat cerah sepanjang acara. Kebanggaan itu yang nampaknya membuat mereka rela bertemu kangen dengan dikelilingi anggota Pasukan Pengamanan Presiden, polisi, dan pemeriksaan pengamanan yang ketat. (ANT)
Acara reuni di Auditorium Gedung Perusahaan Listrik Negara (PLN), Jakarta, Minggu (23/3) itu, baru dimulai setelah semua peserta reuni duduk rapi di dalam Auditorium dan baru resmi dibuka setelah kedatangan Ani pada pukul 09.05 WIB. Peserta reuni yang diminta berdiri saat Ani memasuki ruang, menyambut kedatangan Ibu Negara yang mengenakan setelan kebaya dan kain coklat itu dengan gemuruh tepuk tangan.
Setelah Ani sampai di jejeran kursi terdepan, hadirin tidak dipersilakan duduk kembali, melainkan pembawa acara meminta mereka untuk menyanyikan Indonesia Raya. Lagu kebangsaan itu pun berkumandang dari mulut sekitar 1000 alumnus SMA 24 Jakarta yang mayoritas hadir mengenakan pakaian batik dan kebaya itu.
Seperti acara-acara resmi kenegaraan, usai lagu kebangsaan dinyanyikan, acara dilanjutkan dengan sambutan demi sambutan. Sambutan pertama disampaikan oleh Ketua Panitia reuni akbar SMA 24 Jakarta dari angkatan ’69, Nanang Komara, yang mengatakan tema reuni yang baru pertama kali diselenggarakan itu adalah "Alumni 24 Peduli", yang menekankan agar pertemuan yang mempertemukan 40 angkatan di SMA 24 Jakarta itu dapat menjadi ajang untuk peduli terhadap sesama.
Bersesuaian dengan tema, alumni SMA 24 itu tidak hanya menggelar acara makan-makan dan temu kangen dalam reuninya, tetapi juga mengadakan kegiatan menanam pohon di Cibubur dan juga melaksanakan sunatan massal.
Sambutan dilanjuti oleh Kepala Sekolah SMA 24, perwakilan guru, dan perwakilan alumni yang seharusnya disampaikan oleh Ani Yudhoyono yang lulusan tahun 1971 dari sekolah di kawasan Senayan, Jakarta, itu.
Dengan alasan baru kembali dari mendampingi Presiden dalam lawatan ke mancanegara selama 10 hari, Ani urung memberi sambutan dan digantikan oleh adiknya, Mastuti Rahayu, yang juga alumni SMA 24 dan berusia satu tahun lebih muda darinya.
Mastuti dalam sambutannya menyampaikan pesan-pesan Ani Yudhoyono. Setidaknya ada tiga pesan yang disampaikan oleh Ani melalui suara adiknya, di antaranya pesan yang sedang menjadi trend pemerintah saat ini, yaitu mengimbau gerakan tanam pohon untuk memerangi efek pemanasan global.
Menyambut tema reuni, Ani pun dalam pesannya menyampaikan agar para alumni SMA 24 selalu peduli terhadap sesama, dan agar para alumni cepat tanggap serta peka terhadap lingkungan masyarakat terdekat yang sedang mengalami kesulitan.
Usai sambutan demi sambutan, panitia reuni menyediakan sesi atribut khusus bagi Ani melalui "slide show" di panggung yang menggambarkan kegiatan-kegiatan pemilik nama Kristiani Herawati itu sebagai Ibu Negara.
Alumni SMA 24 pun menyampaikan kebanggaannya memiliki alumni seperti Ani yang terlihat cerah sepanjang acara. Kebanggaan itu yang nampaknya membuat mereka rela bertemu kangen dengan dikelilingi anggota Pasukan Pengamanan Presiden, polisi, dan pemeriksaan pengamanan yang ketat. (ANT)
Untuk melihat foto-foto pada Reuni Akbar SMAN 24, klik disini
Reuni Akbar 4 Dekade SMAN 24
Bertempat di Auditorium PLN di Jl. Trunojoyo Kebayoran Baru, pada hari Minggu tanggal 23 Maret 2008 diselenggarakan Reuni Akbar SMAN 24 Jakarta. Seluruh Alumnus SMAN 24 dari Angkatan 1967 sampai dengan 2007 berkumpul di Auditorium tersebut, oleh sebab itu acara tersebut dinamakan juga Reuni Akbar 4 Dekade 1967-2007. Reuni Akbar ini bertemakan Alumni SMAN 24 Peduli. Hadir pada Reuni Akbar ini Ibu Negara, Ibu Ani Yudoyono yang merupakan Alumni SMAN 24 Angkatan 1970, bukan hanya Ibu Ani Yudoyono sebagai Alumnus SMAN 24, ketiga putri Almarhum Sarwo Edhie merupakan Alumnus SMAN 24.
Karena hadirnya Ibu Negara, maka tingkat keamanan serta protokelernya adalah mengikuti Standar Istana Negara, sejak malam hari sudah berjaga-jaga pasukan Paswanpres di sekitar Gedung PLN Trunojoyo tersebut, dan para Alumnus harus hadir sebelum jam 09.00 pagi, karena Ibu Negara akan tiba di tempat penyelenggaraan pada jam 09.00, apabila para Alumnus datang melewati jam 09.00 maka tidak boleh masuk Auditorium di Lantai 3, namun dikumpulkan di Lantai Dasar dan Lantai 2, dimana Lantai 2 merupakan tempat diadakannya Bazaar dan Pameran serta lokasi Foto Bersama.
Tata Tertib sudah tercantum pada lampiran Undangan yang diberikan, sehingga seluruh Alumnus bisa menyesuaikan diri, karenanya seminggu sebelumnya undangan sudah dibagikan secara tersentralisir di Put-put Golf Senayan, dan apabila belum ada yang mengambilnya maka menjadi tugas koordinator di setiap Angkatan. Harijati Sulistiari atau yang kita dikenal Aie menjadi kordinator penghubung Angkatan 78/79, dia memberitahukan kepada teman-teman se angkatannya melalui SMS untuk mengambil Undangan pada hari Sabtu 22 Maret 2008 di Gedung PLN Trunojoyo. Sampai dengan Siang hari masih ada yang belum mengambil undangan.
Namun patut bersyukur teman-teman Angkatan 78/79 banyak juga yang hadir, mengingat jumlah kursi yang terbatas, terpaksa mengambil inisiatif untuk mem blok beberapa kursi agar teman-teman Angkatan 78/79 bisa kebagian kursi, itupun masih ada kursi yang diambil oleh Angkatan lain, sehingga beberapa teman duduknya terpencar-pencar.
Acara dimulai pada jam 09.00, setelah Ibu Ani Yudoyono tiba di Auditorium, sebelumnya penulis dan Eko Agus melihat seseorang yang mirip dengan Ibu Ani Yudoyono sehingga kami mengira beliau sudah datang, belakangan baru diketahui adalah adiknya Ibu Ani Yudoyono.
Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, kemudian diisi oleh beberapa sambutan yaitu dari Kepala Sekolah SMAN 24, Wakil Para Guru dan Mantan Guru dan wakil Alumnus SMAN 24. Seharusnya yang menyampaikan Sambutan Wakil Alumnus adalah Ibu Ani Yudoyono, namun digantikan oleh Ibu Tuti, Adik Ibu Ani yang merupakan Alumnus Angkatan 72, karena Ibu Ani dalam kondisi kurang begitu baik sebab baru kembali mendampingi Bapak Presiden SBY dari kunjungan mancanegara.
Kepala Sekolah SMAN 24 dalam sambutannya menyampaikan kekhawatirannya riuhnya jalan di sekitar SMAN 24 yang berdampak kepada kegiatan belajar mengajar di SMAN 24. Memang sejak adanya gedung SMAN 24 yang dipindahkan dari lokasi belakang Komdak (sekarang SCBD) ke Lapangan Tembak Senayan, lokasinya berdekatan dengan Rel Kereta Api. Dan saat ini sudah dikelilingi oleh Jalan besar yaitu jalan antara Lapangan Tembak Senayan ke Pal Merah dan Arteri Pondok Indah, mungkin pada tahun ini akan hadir Monorel yang melintas di depan SMAN 24, sehingga perlu dipertimbangkan untuk pemindahan lokasi SMAN 24 tersebut.
Ibu Tuti yang mewakili Para Alumnus SMAN 24, menyampaikan berbagai kegiatan Reuni Akbar SMAN 24 antara lain Peduli Lingkungan dan Global Warwing dengan menanam berbagai pohon-pohonan dan diserahkan kepada Pemda DKI Jaya, serta bantuan terhadap para Guru dan Mantan Guru, bantuan kepada Para Siswa-Siswi yang tidak mampu serta bantuan terhadap Bencana Banjir di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Sebelum acara dimulai, terlihat para Alumnus saling kangen-kangenan, dan setiap angkatan berciri khusus, seperti untuk Angkatan 78/79 memakai Pin Angkatan 79, dan Angkatan lainnya ada yang memakai seragam Kaos Polo, ada yang berwarna sama, dan ada yang memakai Syal atau Selendang yang seragam. Pada saat Reuni Angkatan 78/79 di Safari Cafe sudah disampaikan untuk memakai warna yang sama yaitu atasan Putih dan bawahan Jeans, namun karena peraturan/tata tertib tidak boleh memakai Kaos tidak berkerah dan bawahan Jeans menyebabkan teman-teman menjadi ragu-ragu, termasuk penulis memakai Batik berwarna merah.
Karena hadirnya Ibu Negara, maka tingkat keamanan serta protokelernya adalah mengikuti Standar Istana Negara, sejak malam hari sudah berjaga-jaga pasukan Paswanpres di sekitar Gedung PLN Trunojoyo tersebut, dan para Alumnus harus hadir sebelum jam 09.00 pagi, karena Ibu Negara akan tiba di tempat penyelenggaraan pada jam 09.00, apabila para Alumnus datang melewati jam 09.00 maka tidak boleh masuk Auditorium di Lantai 3, namun dikumpulkan di Lantai Dasar dan Lantai 2, dimana Lantai 2 merupakan tempat diadakannya Bazaar dan Pameran serta lokasi Foto Bersama.
Tata Tertib sudah tercantum pada lampiran Undangan yang diberikan, sehingga seluruh Alumnus bisa menyesuaikan diri, karenanya seminggu sebelumnya undangan sudah dibagikan secara tersentralisir di Put-put Golf Senayan, dan apabila belum ada yang mengambilnya maka menjadi tugas koordinator di setiap Angkatan. Harijati Sulistiari atau yang kita dikenal Aie menjadi kordinator penghubung Angkatan 78/79, dia memberitahukan kepada teman-teman se angkatannya melalui SMS untuk mengambil Undangan pada hari Sabtu 22 Maret 2008 di Gedung PLN Trunojoyo. Sampai dengan Siang hari masih ada yang belum mengambil undangan.
Namun patut bersyukur teman-teman Angkatan 78/79 banyak juga yang hadir, mengingat jumlah kursi yang terbatas, terpaksa mengambil inisiatif untuk mem blok beberapa kursi agar teman-teman Angkatan 78/79 bisa kebagian kursi, itupun masih ada kursi yang diambil oleh Angkatan lain, sehingga beberapa teman duduknya terpencar-pencar.
Acara dimulai pada jam 09.00, setelah Ibu Ani Yudoyono tiba di Auditorium, sebelumnya penulis dan Eko Agus melihat seseorang yang mirip dengan Ibu Ani Yudoyono sehingga kami mengira beliau sudah datang, belakangan baru diketahui adalah adiknya Ibu Ani Yudoyono.
Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, kemudian diisi oleh beberapa sambutan yaitu dari Kepala Sekolah SMAN 24, Wakil Para Guru dan Mantan Guru dan wakil Alumnus SMAN 24. Seharusnya yang menyampaikan Sambutan Wakil Alumnus adalah Ibu Ani Yudoyono, namun digantikan oleh Ibu Tuti, Adik Ibu Ani yang merupakan Alumnus Angkatan 72, karena Ibu Ani dalam kondisi kurang begitu baik sebab baru kembali mendampingi Bapak Presiden SBY dari kunjungan mancanegara.
Kepala Sekolah SMAN 24 dalam sambutannya menyampaikan kekhawatirannya riuhnya jalan di sekitar SMAN 24 yang berdampak kepada kegiatan belajar mengajar di SMAN 24. Memang sejak adanya gedung SMAN 24 yang dipindahkan dari lokasi belakang Komdak (sekarang SCBD) ke Lapangan Tembak Senayan, lokasinya berdekatan dengan Rel Kereta Api. Dan saat ini sudah dikelilingi oleh Jalan besar yaitu jalan antara Lapangan Tembak Senayan ke Pal Merah dan Arteri Pondok Indah, mungkin pada tahun ini akan hadir Monorel yang melintas di depan SMAN 24, sehingga perlu dipertimbangkan untuk pemindahan lokasi SMAN 24 tersebut.
Ibu Tuti yang mewakili Para Alumnus SMAN 24, menyampaikan berbagai kegiatan Reuni Akbar SMAN 24 antara lain Peduli Lingkungan dan Global Warwing dengan menanam berbagai pohon-pohonan dan diserahkan kepada Pemda DKI Jaya, serta bantuan terhadap para Guru dan Mantan Guru, bantuan kepada Para Siswa-Siswi yang tidak mampu serta bantuan terhadap Bencana Banjir di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Sebelum acara dimulai, terlihat para Alumnus saling kangen-kangenan, dan setiap angkatan berciri khusus, seperti untuk Angkatan 78/79 memakai Pin Angkatan 79, dan Angkatan lainnya ada yang memakai seragam Kaos Polo, ada yang berwarna sama, dan ada yang memakai Syal atau Selendang yang seragam. Pada saat Reuni Angkatan 78/79 di Safari Cafe sudah disampaikan untuk memakai warna yang sama yaitu atasan Putih dan bawahan Jeans, namun karena peraturan/tata tertib tidak boleh memakai Kaos tidak berkerah dan bawahan Jeans menyebabkan teman-teman menjadi ragu-ragu, termasuk penulis memakai Batik berwarna merah.
Para Alumnus berkangen ria dengan Para Guru, seperti Pak Suparman, Guru Menggambar, Bapak Harri dan lain-lainnya, mereka mungkin sudah tidak ingat lagi karena sudah begitu banyak muridnya, namun diantara mereka masih ada yang mengenal siswa nya, mungkin karena menonjol dalam pelajarannya atau siswa yang paling nakal yang paling gampang diingat.
Tidak disangka-sangka Bapak Presiden Susilo Bambang Yudoyono hadir di tengah-tengah para Alumnus, karena beliau menjemput Ibu Ani untuk acara lainnya. Kehadiran Bapak Presiden dielu-elukan oleh Para Alumnus, dan beliau berkesempatan untuk menyampaikan sambutan. Tidak lama setelah beliau menyampaikan sambutan langsung meninggalkan tempat.
Acara dilanjutkan setelah Para Alumnus menikmati berbagai hidangan siang di lantai Dasar, yaitu Foto bersama setiap Angkatan di Lantai 2 dimana disana terdapat Bazaar dan Pameran, dan acara hiburan yang diisi dari Para Alumnus di setiap angkatan dan Para Guru.
Teman-teman Angkatan 78/79 tidak ketinggalan juga mengisi panggung bersama-sama dengan menyanyikan lagu Bis Sekolah karya dari Koes Bersaudara dan juga Terajana karya dari Rhoma Irama. Walaupun tidak ada persiapan, dan benar-benar ’mendadak dangdut’ namun dapat membuat suasana heboh.
Demikian juga pada saat menunggu untuk Foto bersama, semuanya jadi ketemu di ruangan sebelah ruang untuk Foto Bersama, yang tadinya terpisah-pisah duduknya namun di ruangan itu jadi ngumpul semua dan melepas kekangenan walaupun beberapa ada yang yang sudah pulang.
Mudah-mudahan Reuni Akbar ini merupakan titik awal dari kebersamaan Para Alumnus, dimana akan dibuatkan Badan Alumni dalam bentuk Yayasan sehingga segala kegiatan dari Para Alumnus dapat berjalan dengan baik. Khususnya untuk Angkatan 78/79, teman-teman sangat berharap adanya acara Reuni kembali dengan suasana Outdoor, misalkan saja dengan kegiatan Tea Walk, Jogging bersama dan bentuk lainnya. Dengan adanya Pengurus Alumni SMAN 24 Angkatan 78/79 maka segala kegiatan dapat terwujud.
Tidak disangka-sangka Bapak Presiden Susilo Bambang Yudoyono hadir di tengah-tengah para Alumnus, karena beliau menjemput Ibu Ani untuk acara lainnya. Kehadiran Bapak Presiden dielu-elukan oleh Para Alumnus, dan beliau berkesempatan untuk menyampaikan sambutan. Tidak lama setelah beliau menyampaikan sambutan langsung meninggalkan tempat.
Acara dilanjutkan setelah Para Alumnus menikmati berbagai hidangan siang di lantai Dasar, yaitu Foto bersama setiap Angkatan di Lantai 2 dimana disana terdapat Bazaar dan Pameran, dan acara hiburan yang diisi dari Para Alumnus di setiap angkatan dan Para Guru.
Teman-teman Angkatan 78/79 tidak ketinggalan juga mengisi panggung bersama-sama dengan menyanyikan lagu Bis Sekolah karya dari Koes Bersaudara dan juga Terajana karya dari Rhoma Irama. Walaupun tidak ada persiapan, dan benar-benar ’mendadak dangdut’ namun dapat membuat suasana heboh.
Demikian juga pada saat menunggu untuk Foto bersama, semuanya jadi ketemu di ruangan sebelah ruang untuk Foto Bersama, yang tadinya terpisah-pisah duduknya namun di ruangan itu jadi ngumpul semua dan melepas kekangenan walaupun beberapa ada yang yang sudah pulang.
Mudah-mudahan Reuni Akbar ini merupakan titik awal dari kebersamaan Para Alumnus, dimana akan dibuatkan Badan Alumni dalam bentuk Yayasan sehingga segala kegiatan dari Para Alumnus dapat berjalan dengan baik. Khususnya untuk Angkatan 78/79, teman-teman sangat berharap adanya acara Reuni kembali dengan suasana Outdoor, misalkan saja dengan kegiatan Tea Walk, Jogging bersama dan bentuk lainnya. Dengan adanya Pengurus Alumni SMAN 24 Angkatan 78/79 maka segala kegiatan dapat terwujud.
Untuk melihat Foto-foto Reuni Akbar SMAN 24, klik disini.
Friday, March 14, 2008
Temu Kangen di Safari Cafe
Alumnus SMAN 24 Angkatan 78/79 kembali ber ’Temu Kangen’ di Safari Cafe, Jl. KH. Ahmad Dahlan (Depan Lab School), ini merupakan acara Reuni setelah 2 tahun tidak Reuni. Ada sekitar 60 orang mantan Siswa IPA dan IPS berkesempatan hadir pada Reuni ini. ”Acara Temu Kangen ini disamping merupakan menjalin silaturahmi juga merupakan Sosialisasi Reuni Akbar SMAN 24 yang diadakan pada bulan depan tepatnya 23 Maret 2008” ujar Dodi Trianto, penggagas Temu Kangen ini.
Walaupun tidak sampai setengah dari jumlah mantan Siswa-siswi SMAN 24 Angkatan 24 yang hadir, namun Reuni ini cukup heboh. Apalagi diselingi dengan acara berjoget bersama, ber ‘poco-poco’ dan bernyanyi bersama. Ada kejutan-kejutan baru pada Reuni kali ini, Devi Ria yang dulunya pendiam ternyata punya bakat bernyanyi, Tjahjo Sasongko ternyata punya suara Bariton yang cukup merdu.
”Reuni ini bukan saja kita saling kangen-kangenan tetapi dapat dimanfaatkan untuk membuka hubungan bisnis, dan ada baiknya acara Reuni diadakan minimal setahun sekali tetapi diupayakan secara rutin diisi dengan berbagai kegiatan” ujar Saiful, yang juga diangkat sebagai Ketua Pengurus Alumni SMAN 24 Angkatan 78/79.
Para Alumnus juga berbagi pengalaman yang mengesankan pada saat masih sebagai Siswa-siswi dahulu, ternyata ingatannya masih kuat, pdahal umur sudah hampir kepala 5 dan diantara Alumnus ada sudah punya cucu. Disamping itu membuka foto-foto lama waktu masih SMA dulu yang dihimpun oleh Dodi Trianto dan Agus Triatmojo.
”Banyak juga Teman yang ingin datang tetapi berada di luar Jakarta, seperti Fitriyati Abdis atau Ipit yang sekarang tinggal di Medan pengen sekali hadir, demikian juga Deddy Yamin yang berada di Sidoarjo mengejar pesawat untuk hadir pada acara ini namun baru tiba di Jakarta sore hari”, demikian dijelaskan Saiful. Mudah-mudahan pada acara Reuni mendatang dapat hadir dengan acara yang lebih heboh lagi.
Tidak terasa sudah hampir 4 jam saling kangen-kangenan, saat ditutup dengan bersama menyanyikan lagu Kemesraan, masih saja yang datang, yaitu Irlinayanti atau Ina baru datang.
Pada ’Temu Kangen’ ini dibentuk lagi Pengurus Alumni SMAN 24 Angkatan 78/79 yang terdiri dari :
Ketua : Saiful Rizal
Wakil Ketua : Dodi Trianto
Sekretariat :
Wakil Sekretariat :
Bendahara :
Dengan pembentukan pengurus maka diharapkan kegiatan Alumni akan berjalan rutin kembali, sehingga tali silaturahmi antar Alumnus dapat tetap terjaga.
Walaupun tidak sampai setengah dari jumlah mantan Siswa-siswi SMAN 24 Angkatan 24 yang hadir, namun Reuni ini cukup heboh. Apalagi diselingi dengan acara berjoget bersama, ber ‘poco-poco’ dan bernyanyi bersama. Ada kejutan-kejutan baru pada Reuni kali ini, Devi Ria yang dulunya pendiam ternyata punya bakat bernyanyi, Tjahjo Sasongko ternyata punya suara Bariton yang cukup merdu.
”Reuni ini bukan saja kita saling kangen-kangenan tetapi dapat dimanfaatkan untuk membuka hubungan bisnis, dan ada baiknya acara Reuni diadakan minimal setahun sekali tetapi diupayakan secara rutin diisi dengan berbagai kegiatan” ujar Saiful, yang juga diangkat sebagai Ketua Pengurus Alumni SMAN 24 Angkatan 78/79.
Para Alumnus juga berbagi pengalaman yang mengesankan pada saat masih sebagai Siswa-siswi dahulu, ternyata ingatannya masih kuat, pdahal umur sudah hampir kepala 5 dan diantara Alumnus ada sudah punya cucu. Disamping itu membuka foto-foto lama waktu masih SMA dulu yang dihimpun oleh Dodi Trianto dan Agus Triatmojo.
”Banyak juga Teman yang ingin datang tetapi berada di luar Jakarta, seperti Fitriyati Abdis atau Ipit yang sekarang tinggal di Medan pengen sekali hadir, demikian juga Deddy Yamin yang berada di Sidoarjo mengejar pesawat untuk hadir pada acara ini namun baru tiba di Jakarta sore hari”, demikian dijelaskan Saiful. Mudah-mudahan pada acara Reuni mendatang dapat hadir dengan acara yang lebih heboh lagi.
Tidak terasa sudah hampir 4 jam saling kangen-kangenan, saat ditutup dengan bersama menyanyikan lagu Kemesraan, masih saja yang datang, yaitu Irlinayanti atau Ina baru datang.
Pada ’Temu Kangen’ ini dibentuk lagi Pengurus Alumni SMAN 24 Angkatan 78/79 yang terdiri dari :
Ketua : Saiful Rizal
Wakil Ketua : Dodi Trianto
Sekretariat :
Wakil Sekretariat :
Bendahara :
Dengan pembentukan pengurus maka diharapkan kegiatan Alumni akan berjalan rutin kembali, sehingga tali silaturahmi antar Alumnus dapat tetap terjaga.
Untuk melihat Foto-foto, klik disini
Subscribe to:
Posts (Atom)